Kebudayaan Papua Barat
Papua merupakan kepulauan yang berada di Indonesia Timur,
kepulauan papua terbagi menjadi dua Provinsi yakni Papua dan Papua Barat. Papua Barat adalah sebuah provinsi Indonesia
yang terletak di ujung barat Pulau Papua dan ibukotanya adalah Manokwari.
Kepulauan Papua ditempati berbagai macam suku, setiap suku
memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Kebudayaan papua sangat beragam dan
sampai sekarang kebudayaan tersebut masih dilestarikan oleh masyarakat setempat
, khususnya di Papua Barat memiliki berbagai macam kebudayaannya yaitu seni
tradisional, pakaian tradisional, suku, senjata tradisional dan budaya
perlamaran atau perkawinan.
1.
Seni
Tradisional
Kebudayaan seni tradisional Papua
Barat berupa tari-tarian, Papua Barat memiliki banyak tari-tarian tradisional
yaitu
Tarian
Yospan
Yaitu
tarian yang berasal dari Papua Barat , tarian ini merupakan penggabungan dua
tarian tradisional yaitu Yosim tarian yang berasal dari teluk Sairei(Serul, Waropen) dan Pancar tarian yang
berasal dari Biak ,Numfor dan Manokwari.
Awal
gerakan tarian ini yaitu sekitar tahun 1960-an terjadi konflik antara Belanda
dan Indonesia. Pada waktu itu, banyak pesawat-pesawat MIG Rusia terbang memutar
di langit tepatnya di atas bandara Biak yang saat itu Frans Kaisepo melakukan
gerakan aerobatik sehingga gerakan tarian penuh semangat, dinamik, menarik dan
juga kelincahan kaki. Gerakan ini dilakukan dengan cara berjalan sambil menari
yang diiringi oleh musik pengiring yang memainkan lagu Papua dengan menggunakan
alat musik ukulele, gitar ,tifa dan bas bersenar 3. Gerakak tarian ini yaitu
pancar, gale-gale,jef,pacul tiga dan sebagainya , biasanya tarian ini dilakukan
oleh 2 grup. Dan sekarang ini tarian ini mulai diperkenalkan ke seluruh dunia,
dikalangan muda mudi juga banyak mengetahui dan dapat melakukan tarian ini .
Tarian
Perang
Tarian
ini juga berasal dari Papua Barat yang merupakan lambang kepahlawanan dan
kegagahan para rakyat Papua. Tarian perang dimainkan/dilakukan oleh masyarakat
pengunungan di Papua, tari ini membuat semangat kita berkobar makanya tarian
ini digelar ketika saat berperang.
Tarian
ini menggunakan senjata tradisional seperti tombak atau busur panah, sama halnya
dengan tari Yospan tari Perang juga termasuk dalam tarian grup tetapi jumlah
orang yang mainkan tidak dibatasi dan juga tarian ini diiringi alat-alat musik
khas Papua yaitu tifa dan lainnya. Berbeda dengan Yospan, lantunan musik tari
Perang merupakan lagu-lagu yang berunsur perang pembangkit semangat dalam
menari. Pakaian tari Perang menggunakan
busana tradisional Papua seperti manik-manik untuk menghias dada, rok yang terbuat
dari akar pohon, memakai hiasan kepala dan daun-daun yang disisipkan pada
tubuh.
Tarian
Wutuk Kala
Merupakan
tarian dari Papua Barat tapi lebih kekhusus suku Moi, tarian ini sangat unik
karena tarian Wutuk Kala ini mengisahkan mayarakat Papua yang lagi berburu ikan
dengan menggunakan akar pohon untuk mematikan ikan tersebut. Akar-akan pohon
itu ditempatkan di satu tembak yang disediakan dalam kolam selanjutnya akar
pohon itu ditumbuk dan disebarluaskan ke tempat dimana ikan berada.
Tarian
Suanggi
Tarian
Suanggi ini masih asing telinga orang, tarian ini juga berasal dari Papua
Barat. Tarian ini merupakan bentuk ekspresi yang sangat kental masyarakat di
Papua, tarian suanggi ini mengkisahkan atau bercerita ada seorang suami yang
ditinggal mati oleh istrinya dan suami tersebut korban dari angi-angi
(jejadian).
Pada
umumnya tarian tradisonal Papua ini menggambarkan masyarakat setempat, dan
tarian ini membuat rasa lelah pun hilang
berubah menjadi semangat yang berkobar . Itulah beberapa tarian-tarian
tradisional yang berasal dari Papua Barat , tarian-tarian ini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat
dan banyak juga event yang ada unsur tarian tradisional ini. Masyarakat Papua
tidak pernah lupa akan budaya tarian ini, jika kalian mengunjungi Papua Barat
kalian pasti akan melihat salah satu dari tarian yang diatas.
2.
Pakaian
Tradisional
Pakaian adat/tradisional Papua Barat
dinamakan dengan pakaian Serui. Pakaian adat Papua barat tidak terlalu jauh
dengan pakaian adat Papua, pakaian adat laki-laki maupun perempuan tidak
terlalu berbeda. Pada laki-laki dan perempuan sama memakai hiasan kepala berupa
burung cendrawasih , bulu burung cendrawasih, rambut ijuk, burung kasuari dan
anyaman daun sagu, hiasan pada tangan dan kaki berupa rambut ijuk ,dan bulu
cendrawasih, hiasan kaki pun sama dengan tangan, dan hiasan didada berupa
manik-manik.
Pakaian laki-laki hanya menggunakan
penutup bagian bawah yang dikenal dengan nama rok rumbai-rumbai yang terbuat
dari rajutan daun sagu , mereka tidak memakai pakaian bagian atas untuk
menutupi bagian dada mereka menggambar atau melukis motif atau corak tertentu. Pada
saat penikahan laki-laki memegang perisai seperti panah dan tombak. Sedangkan ,
pakaian perempuan juga sama kayak laki-laki memakai rok rumbai-rumbai, memakai
baju (ada yang terbuat dari kain dan juga ada yang terbuat dari daun sagu) ,
sama halnya dengan laki-laki bagian tangan , kaki dilukis atau digambar
motif-motif ataupun corak.
3.
Senjata
tradisional
Senjata tradisional berasal dari Papua
yaitu busur atau panah yng digunakan untuk menembak atau memanah binatang
berupa ikan, babi dan lain-lain. Alat ini juga dipakai untuk berperang antar
suku.
4.
Suku
Suku yang berada di daerah Papua
sangatlah beragam , penduduk asli papua terbagi menjadi dua golongan, yaitu
penduduk pengunungan dan pendalaman,maupun penduduk dataran tinggi dan rendah. Suku di
Papua dan Papua Barat terdapat 25 suku dengan bahasa yang berbeda-beda, yaitu :
Arfak
|
Kamoro
|
Ansus
|
Korowai
|
Amungme
|
Mandobo/Wambon
|
Asmat
|
Mee
|
Ayamaru
|
Meyakh,mendiami Kota Manokwari
|
Bauzi
|
Moskona ,mendiami
daerah Merdei
|
Biak
|
Muyu
|
Dani
|
Nafri
|
Empur
|
Sentani,mendiami sekitar danau Sentani
|
Enggros
|
Souk
|
Fuyu
|
Tobati
|
Hatam
|
Waropen
|
Lha
|
Wamesa
|
sumber : http://1000warnaindonesia.blogspot.co.id/2015/11/budaya-papua-barat.html
5. Upacara
pernikahan atau pelamaran
Upacara pernikahan setiap daerah
berbeda-beda, di Papua upacara pernikahan maupun pelamaran itu biasanya pihak laki-laki
bersama keluarga mendatangi pihak perempuan dengan membawa piring , kaken (
kalung dan gelang yang terbuat dari manik-manik) sebagi simbol perkenalan. Jika lamaran
disetujui makan pihak perempuan akan memberiakn kaken kepada pihak laki-laki,
dan setelah itu kedua pihak membicarakan mas kawin dan ari pernikahan. Zaman dulu
sampai sekarang mas kawinnya yaitu
Kamfer berupa gelang yang terbuat kulit kerang dan perahu .
Upacara pernikahan dilakukan di rumah
pihak laki-laki , pada saat pernikahan pihak perempuan memberikan asyawer yaitu seperangkat tombak, panah
dan parang kepada pihak laki-laki. Pihak laki-laki juga harus memberikan barang
yang sama kepada pihak perempuan. Upacara pernikahan dilakukan oleh kepala
adat, awalnya kepala adat memberikan sebatang rokok kepada pengantin laki-laki
untuk diisap dan diberikan kepada pengantin perempuan selanjutnya pengantin
laki-laki maupun perempuan menyuapi makanan dengan ubi atau talas . dan
akhirnya pengantin laki-laki dan perempuan pun resmi menjadi pasangan suami
istri. Pemberkatan yang dilakukan oleh kepala suku disebut wafer.
Makanan Khas Manokwari
Papeda
Mungkin
banyak yang telah mengetahui makanan ini namanya papeda berwarna putih dan
bertesktur lengket kayak bubur yang terbuat dari sagu merupakan makanan khas
dari Maluku dan Papua.
Sejarah
papeda berasal dari daerah pesisiran dan dataran rendah di Papua, sagu yang
merupakan bahan dasar makanan masyarakat papua. Papeda disajikan dengan ikan
tongkol atau mubara ditambah kuah kuning (berbahan dasar kunyit). Selain dengan
ikan tongkol papeda juga biasanya menggunakan ikan gabus , ikan kakap merah dan
bubara.
Papeda
merupakan makanan yang kaya seratnya tinggi, rendah kolestrol dan cukup
bernutrisi karena tepung sagu terdapat vitamin A, C,B1, dan juga Sagu ini
bermanfaat sebagai sumber energi bagi tubuh kita, mengatasi sakit pada ulu
hati, perut kembung dan masih banyak lagi manfaat dari sagu ini.
Papeda
kini banyak digemari oleh masyarakat , kita tidak perlu jauh-jauh ke Manokwari
maupun ke Maluku untuk mencicipi makanan ini. Sekarang sudah banyak restoran
yang menyediakn menu Papeda.
Ciri Khas Kota Manokwari
Noken
Yaitu kantong
atau tas yang digunakan oleh perempuan Papua yang terbuat dari anyaman kulit
kayu. Noken dipakai untuk membawa sayuran dan perempuan Papua memakai dengan
ditaruk di atas kepala , yang uniknya dari noken ini adalah yang boleh membuat
noken ini hanyalah para perempuan. Jika perempuan tidak dapat membuat atau
menganyam noken maka mereka belum dianggap dewasa dan belum layak untuk menikah
.
Noken adalah
simbol sumber keseburuan kandungan seorang perempuan, penyebutan noken di
daerah Papua dan Papua Barat berbeda-beda bahan noken pun ada yang dari kulit pohon Manduam, Nawa bahkan Anggrek
Hutan. Namun saat ini, noken menjadi salah satu ciri khas Papua sudah banyak kalangan remaja
pun memakai tas dari kulit kayu ini dan menjadikan noken sebagai oleh-oleh jika
berkunjung ke Papua.
Rumah Kaki Seribu
Rumah adat
yang berada di provinsi Papua Barat, Rumah Kaki Seribu ini memiliki arsitektur
yang bercorak Manokrawi. Rumah adat ini merupakan rumah panggung memiliki
banyak tiang sebagai penopang dibawahnya , Rumah Kaki Seribu ini aslinya
berasal dari suku Arfak atapnya dari daun jerami atau daun sagu. Tiang-tiang
tersebut berguna untuk melindungi diri dari musuh maupun ancaman orang jahat
atau memiliki ilmu hitam.
Rumah
Kaki Seribu ini adalah khas dari kota Manokwari , Papua Barat. Sekarang ini
banyak perajin yang membuat Rumah Kaki Seribu yang kecil untuk dipajang dirumah
maupun dikantor.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusApa yang dapat dipelajari dari tulisan tentang budaya makanan dan ciri khas kota?
BalasHapusRegard Telkom University
Apa peran tarian Perang dalam budaya Papua Barat, dan bagaimana senjata tradisional seperti tombak atau busur panah digunakan dalam pelaksanaan tarian ini? Greeting : Telkom University
BalasHapus